Drone sebagai kurir masa depan

Sabililhaq
6 min readNov 2, 2020

--

Ucapkan selamat tinggal pada kurir konvensional

Abstrak

Drone merupakan pesawak nirawak yang dikendalikan dari jarak jauh. Di era revolusi industri 4.0 ini, drone dijadikan inovasi oleh sebuah perusahaan pengiriman barang sebagai kurirnya menggantikan kurir konvensional. Drone dianggap lebih unggul dari segala aspek dibandingkan kurir konvensional menggunakan tenaga kerja manusia. Pengunaan drone sebagai kurir ini juga didukung oleh teknologi-teknologi terbarukan yang membuat drone menjadi lebih efektif dan murah. Disrupsi teknologi merupakan hal yang pasti, hanya soal waktu sampai akhirnya posisi kurir konvensional yang menggunakan tenaga kerja manusia digantikan sepenuhnya oleh mesin.

Kata Kunci : Drone, Inovasi, Jasa Pengiriman Barang, Kurir

Pendahuluan

Persaingan jasa pengiriman barang terus mengalami kemajuan seiring pesatnya perkembangan internet. Pada akhirnya perusahaan jasa pengiriman barang harus terus berinovasi agar tidak kalah saing dengan perusahaan lain. Inovasi-inovasi baru yang dianggap lebih efisien ini pun pasti akan menggantikan yang lama, khususnya pada bidang jasa pengiriman barang.

Perusahaan jasa pengiriman barang umumnya menggunakan manusia sebagai kurir konvensional untuk mengantar barangnya. Namun belakangan ini ada inovasi “gila” dari sebuah perusahaan jasa pengiriman barang / retail bernama Amazon, Perusahaan yang di rintis oleh orang terkaya di dunia tahun 2018, Jeff Bezos. Inovasi dari Amazon yaitu mulai menggantikan kurir konvensional dengan kurir menggunakan pesawat nirawak (drone). Amazon sudah mulai memperkenalkan drone pengantar paket terbarunya belakangan ini.

https://www.campaignlive.co.uk/article/amazon-plans-30-minute-delivery-drones-prime-air-service/1223302

Dobrakan besar Amazon yang berencana menggantikan manusia dengan drone sebagai kurir ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap seluruh aspek jasa pengiriman barang. Inovasi dari perusahaan raksasa tersebut juga tentunya tidak sepenuhnya mendapat respon positif. Sebagian pihak masih menganggap hal ini merupakan sesuatu yang belum teruji dan dapat memicu kekacauan. Namun, inovasi ini sangat di dukung oleh tokoh-tokoh penting maupun para pelaku usaha ekspedisi yang menginginkan efisiensi di bidang jasa pengiriman barang dan logistik.

Penggunaan pesawat nirawak (drone) sebagai kurir ini dinilai tidak hanya lebih cepat dan efisien, tetapi juga akan menjadi kurir yang lebih murah suatu saat nanti. Penggunaan drone sebagai kurir juga akan dilengkapi teknologi-teknologi terbarukan seperti internet of things, machine Learning, dan artificial intelligence. Dengan adanya teknologi terbarukan tersebut, sudah tidak diperlukan lagi peran manusia dalam sistem jasa pengiriman barang (Galloway, 2017). Itu artinya, hanya soal waktu untuk menyaksikan peran manusia di gantikan sepenuhnya oleh teknologi khususnya pada bidang jasa pengiriman barang.

Penggunaan drone sebagai kurir juga akan dilengkapi teknologi-teknologi terbarukan seperti internet of things, machine Learning, dan artificial intelligence.

Kita tahu bahwa teknologi bersifat dinamis, disrupsi teknologi merupakan hal yang pasti. Pemerintah Indonesia sendiri mengakui dahsyatnya dampak disrupsi teknologi ini. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengungkapkan bahwa sekitar 56% tenaga kerja di dunia diprediksi akan hilang pada 10–20 tahun mendatang (Baderi, 2018). Hal ini jelas menggambarkan bagaimana nasib para kurir konvensional kedepannya.

Berdasarkan uraian diatas, artikel ini difokuskan pada inovasi yang menggantikan kurir konvensional dengan drone sebagai penunjang logistik serta bagaimana hal tersebut dapat terjadi dan apa urgensi manusia dalam menghadapi kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Adapun tujuan dari artikel ini adalah untuk mengingatkan betapa dahsyatnya dampak yang terjadi akibat perkembangan teknologi khususnya pada jasa pengiriman barang.

Penggunaan Pesawat Nirawak pada Jasa Pengiriman Barang

Pesawat nirawak (unmanned aerial vechile / UAV) atau yang biasa disebut drone merupakan sebuah mesin terbang dengan kendali jarak jauh oleh pilot. Drone awalnya digunakan untuk keperluan di bidang militer, seperti alat pengintai maupun alat pengiriman senjata. Namun belakangan ini, drone juga dijadikan sebagai alat pengiriman barang dan logistik yang biasa dikerjakan oleh manusia.

Penggunaan drone sebagai alat pengiriman barang merupakan sebuah inovasi yang sangat revolusioner. Sejak tahun 2400 sebelum masehi, industri pengiriman barang yang menggunakan jasa hewan maupun manusia sebagai kurirnya pun akhirnya dapat tergantikan oleh sebuah mesin.

http://www.chinadaily.com.cn/culture/2015-03/25/content_19896493_2.htm

Dengan tergantikannya kurir konvensional dengan drone ini tidak hanya dinilai lebih efisien, adapun Vice President Kurir dan Pengembangan Produk Logistik PT Pos Indonesia, Djoko Suhartanto menilai penggunaan drone dapat mengubah bisnis proses yang selama ini dilakukan secara konvensional atau berjenjang dan mahal menjadi lebih sederhana, cepat, dan murah. Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal pun mengklaim biaya logistik menggunakan pesawat nirawak dapat ditekan hingga 30 persen, termasuk Surat Muatan Udara (SMU) (Azka, 2019).

Pesawat nirawak yang digunakan pada jasa pengiriman barang juga tidak sekedar dapat dikendalikan dari jarak jauh. Dengan banyaknya bidang ilmu komputer baru seperti kecerdasan buatan (artifical intelligence), machine learning, internet of things, dan sebagainya juga memungkinkan drone tidak membutuhkan pilot untuk pengantaran logistik dan sepenuhnya bergerak sendiri tanpa perlu dikontrol (Galloway, 2017).

Menuju Kepunahan Kurir Konvensional

Berbagai macam keunggulan yang dimiliki drone dalam jasa pengiriman barang dibandingkan tenaga kerja manusia tentu akan membuat tenaga kerja manusia tersebut tersingkirkan. Selain menguntungkan pihak retail / ekspedisi, penggunaan drone juga akan sangat menguntungkan pengguna jasa. Semakin berkembangnya teknologi pula, akan menyebabkan semakin murahnya penggunaan drone yang akan menyingkirkan tenaga kerja manusia sebagai kurir konvensional sepenuhnya.

Proses yang panjang akan dibutuhkan hingga manusia benar-benar digantikan oleh drone, namun cepat atau lambat hal itu pasti akan terjadi. Semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang ikut menerapkan hal tersebut dikarenakan efisiensi yang lebih baik juga sebagai salah satu faktor penunjang terjadinya disrupsi tersebut. Bahkan di Indonesia sendiri, jasa pengiriman barang menggunakan drone sudah mulai diterapkan oleh sebuah startup ternama Indonesia, BukaLapak (Farras, 2019).

Mulai diterapkannya teknologi drone sebagai pengantar paket di Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa fakta Indonesia yang merupakan negara berkembang sudah bukan hal yang relevan lagi untuk kita dapat tenang dalam menghadapi situasi ini. Hal ini tentu harus mulai dipikirkan oleh pelaku usaha jasa pengiriman barang khususnya yang ada di Indonesia. Bagaimana mereka akan menghadapi disrupsi teknologi yang berdampak pada tenaga kerja manusia mereka.

Realita yang akan dihadapi kurir konvensional sudah nampak sekali di depan mata. Oleh karena itu, tentunya ada urgensi yang harus dilakukan oleh manusia khususnya seluruh pihak pelaku usaha jasa pengiriman barang tentang bagaimana kebijakan yang harus diterapkan agar masalah para tenaga kerja manusia sebagai kurir konvensional yang diambang ‘kematian’ tersebut dapat diminimalisir serta solusi apa yang dapat dilakukan. Para tenaga kerja manusia sebagai kurir konvensional tersebut juga tentunya harus mencari solusi yang terbaik bagi diri mereka, karena tak ada pihak yang dapat disalahkan dengan adanya disrupsi teknologi.

Kesimpulan

Kurir merupakan aspek yang penting bagi perusahaan jasa pengiriman barang. Perusahaan-perusahaan tersebut terus mencari cara yang paling efektif, efisien, dan menguntungkan untuk mengirim barang. Bersamaan dengan hal tersebut, teknologi juga terus berkembang, sehingga dimungkinkan untuk sebuah perusahaan melakukan inovasi yang revolusioner yaitu dengan menggantikan kurir konvensional oleh tenaga kerja manusia dengan kurir menggunakan mesin terbang (drone).

Banyaknya aspek yang diunggulkan dari penggunaan kurir menggunakan drone menjadi sangat masuk akal untuk suatu saat nanti kurir konvensional yang menggunakan tenaga kerja manusia dalam sistemnya akan sepenuhnya digantikan oleh mesin. Hal ini akan menjadi ujung tanduk bagi mereka, yaitu para tenaga kerja manusia yang akan tergantikan oleh mesin terbang tersebut. Disrupsi yang ditimbulkan dari inovasi tersebut merupakan hal yang tidak dapat dihindari, para pelaku di bidang jasa pengiriman barang hendaknya mengeluarkan sebuah kebijakan untuk meminimalisir dampak disrupsi yang ditimbulkan tersebut. Melihat fenomena ini, kita manusia secara umum pun dapat mengambil hikmah dari dahsyatnya perkembangan teknologi tersebut yang dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan kita dengan selalu belajar hal baru.

Daftar Rujukan

Azka, R. M., 2019. Terbangkan Paket dengan Pesawat Nirawak. [Online] Available at: https://ekonomi.bisnis.com/read/20191112/98/1169480/terbangkan-paketdengan-pesawat-nirawak [Accessed 12 November 2019].

Baderi, F., 2018. neraca.co.id. [Online] Available at: http://neraca.co.id/article/109363/dampak-disrupsi-teknologi [Accessed 12 November 2019].

Darusman, G., 2019. ngelag.com. [Online] Available at: https://ngelag.com/amazon-memperkenalkan-drone-pengantar-paket-terbarunya/ [Accessed 12 November 2019].

Farras, B., 2019. Bukalapak Uji Coba Pengiriman Barang Pakai Drone. [Online] Available at: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190110133545-37-50023/bukalapakuji-coba-pengiriman-barang-pakai-drone [Accessed 19 November 2019].

Galloway, S., 2017. EMPAT BESAR. In: Z. A. Kyle Scallon, ed. Jakarta: PT Gramedia, pp. 36–37.

Team, F. L., 2014. parcelcompare.com. [Online] Available at: https://parcelcompare.com/blog/general-news/a-brief-history-of-the-courierindustry [Accessed 12 November 2019].

--

--

Sabililhaq

Expanding my consciousness towards simplicity | Software Engineer @ Samsung | Interests: History, Philosophy, Backend Engineering, Data Science, AI